-->

SKALA PRIORITAS

   Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,terima kasih sobat IT semua yang mau mampir untuk membaca artikel ini.Artikel ini saya bagikan karena terkadang kita itu jika kita di beri banyak pekerjaan atau yang lainnya akan bingung ingin mendahulukan yang mana.Untuk itu saya membagikan artikel ini supaya bisa bermanfaat bagi yang lain.

   Skala prioritas relatif dari fasilitas , aset , kondisi, pemeliharaan, dan hal-hal lain, yang ditentukan oleh kekritisan relatif .Sedangkan tujuan dari skala prioritas ini adalah sebagai berikut:
  • Untuk memberi peringkat item dalam urutan dari tertinggi ke  terendah
  • Untuk memfasilitasi pengambilan keputusan

   Pemeringkatan prioritas biasanya diatur dalam 3 tingkatan atau 5 tingkatan. Termasuk di bawah ini adalah berbagai contoh.

Klasifikasi # 1: Berdasarkan Tindakan
Di bawah ini tercantum skema peringkat prioritas lima tingkat untuk kondisi fisik yang terkait dengan aset individu:
Level 1: Saat Ini Kritis
Level 2: Berpotensi Kritis
Level 3: Diperlukan
Level 4: Direkomendasikan
Level 5: Kakek

Klasifikasi # 2
Di bawah ini tercantum skema peringkat prioritas 6 tingkat untuk kondisi yang terkait dengan aset individu:  

P6. Keadaan darurat.   
Keselamatan jiwa atau harta benda terancam; dampak misi langsung; kehilangan utilitas. Mulai segera; mengalihkan sumber daya seperlunya; lembur dapat disahkan.

P5. Penting.   
Pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan yang diperlukan untuk melanjutkan operasi fasilitas; harus diselesaikan untuk memastikan operasi terus menerus dari fasilitas dan untuk mengembalikan lingkungan yang sehat. Bukan darurat yang mengancam jiwa. Menanggapi setelah menyelesaikan pekerjaan saat ini tetapi dalam jangka waktu tertentu (ditentukan oleh Pusat setempat, seperti hari yang sama atau dalam waktu 4 jam).

P4. Prioritas utama.   
Pekerjaan itu adalah untuk mendukung misi berdasarkan prioritas atau untuk memenuhi tenggat waktu proyek. Lengkap dalam rangka penerimaan dengan memprioritaskan pekerjaan misi.

P3. Prioritas Sedang (Rutin).
Pekerjaan pemeliharaan fasilitas dapat dijadwalkan secara rutin sesuai dengan kemampuan organisasi pemeliharaan fasilitas. Pekerjaan fasilitas tergantung pada ketersediaan sumber daya, dan dapat dikonsolidasikan dengan fasilitas atau zona atau sebagaimana diarahkan untuk mendapatkan efisiensi operasi.

P2. Prioritas Rendah (Discretionary).   
Pekerjaan yang diinginkan tetapi tidak esensial untuk melindungi, melestarikan, atau memulihkan fasilitas dan peralatan; biasanya, pekerjaan baru yang tidak terikat dengan tonggak misi tertentu.

P1. Tanpa Prioritas (Penangguhan).   
Pekerjaan yang mungkin ditunda dengan aman, operasional, dan ekonomis. Pekerjaan harus dilakukan, tetapi tidak dapat dijadwalkan karena pekerjaan dengan prioritas lebih tinggi, kekurangan dana, akses lokasi kerja, atau kondisi di luar kendali organisasi pemeliharaan. Karya dapat direklasifikasi jika kondisinya memungkinkan.

Klasifikasi # 3
Di bawah ini tercantum tiga tingkat kekritisan misi untuk fasilitas yang direnungkan olehIndeks Ketergantungan Misi:
Mission Critical Facility           71-100 poin
Mission-Dependent Facility        41-69 poin
Fasilitas Mission-Independent       1-40 poin

Klasifikasi # 4
Yang tercantum di bawah ini adalah skema prioritas segi empat yang menggambarkan hubungan antara urgensi dan kepentingan item pada matriks urgensi-penting .
  • Mendesak dan Penting
  • Mendesak-tetapi-tidak-Penting
  • Penting-tetapi-tidak-Mendesak
  • Tidak Penting atau Mendesak

Klasifikasi # 5
Klasifikasi empat faset berikut memberikan peringkat prioritas untuk fasilitas / bangunan individu dalam suatu portofolio berdasarkan pada Portofolio Condition-Priority Matrix (PCPM) .
  • Prioritas Tinggi dalam Kondisi Baik
  • Prioritas Rendah dalam Kondisi Baik
  • Prioritas Tinggi dalam Kondisi Buruk
  • Prioritas Rendah dalam Kondisi Buruk

Beberapa konsep terkait meliputi: indeks ketergantungan misi (MDI) .

Klasifikasi # 6 : Berdasarkan Risiko :
Klasifikasi berikutnya menggunakan matriks risiko / matriks kekritisan untuk mendapatkan prioritas:
  • Probabilitas Kegagalan (PoF)
  • Konsekuensi Kegagalan (CoF)

Klasifikasi # 7
Klasifikasi berikutnya menggunakan analisis multivariat untuk menarik korelasi antara variabel untuk menetapkan kelas prioritas menggunakan alat matriks.
  • Matriks Kondisi-Prioritas
  • Matriks Kondisi-Usia
  • Matriks Kondisi-Energi

Klasifikasi # 8: Berdasarkan Tujuan / Fungsi / Pengemudi
Klasifikasi berikutnya
  • Keamanan
  • Daya tahan
  • Estetika

Klasifikasi # 9: menurut level
Klasifikasi berikutnya didasarkan pada hierarki aset.
  • Prioritas berdasarkan Fasilitas
  • Prioritas oleh Aset
  • Prioritas oleh Proyek

  Itulah klasifikasi dari skala prioritas yang dapat kita pertimbangkan dan kita gunakan sebagai pegangan untuk menentukan prioritas.

   Cukup sekian yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat bagi kita semua serta mohon maaf apabila ada banyak kekuraangan saya akhiri wabillahi taufiq walhidayah.



Wassalamualaikum

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "SKALA PRIORITAS"

Post a Comment

iklan