SIAPA YANG SALAH ?
November 21, 2021
Add Comment
Tangan dosen mulai meraba ke arah dada Lisa, apalah daya Lisa yang ingin nilai bagus harus menuruti pak dosen bajingan itu. Ya cerita ini di mulai ketika seorang gadis desa yang ingin mengejar mimpinya dengan kuliah di kota. Gadis yang polos nan jelita, bunga desa yang sopan dan santun. Lisa namanya seorang anak petani dengan kebutuhan ekonomi yang kadang-kadang kurang. Lisa adalah anak satu-satunya bapak Romli dan ibu Ramseh, sehingga mereka berdua ingin lisa bisa mengejar mimpinya, apapun akan di usahakan mereka demi tercapainya cita-cita Lisa.
Lisa yang sejak dini berteman dengan kekurangan, merasa bosan dengan keadaanya. Dia pun memilih untuk kuliah jurusan bisnis, dengan harapan dia bisa mengubah nasib ekonomi keluarganya sehingga dia memastikan untuk mempunyai cita-cita menjadi pengusaha. Dia harus bersungguh-sungguh dengan pilihannya karena sudah dapat restu dari kedua orang tuanya. Ibunya selalu berpesan kepadanya "nduk kalau di kota hati-hati, jaga diri, banyak bajingan yang kelihatan baik." itulah yang di pegang Lisa selama 7 semester ini.Pegangan itu mulai memudar ketika Lisa mulai masuk dalam dunia skripsi, banyak hal terjadi di luar kendali Lisa. Lisa yang selalu jaga diri pun kini semakin tak sanggup karena dia harus memilih untuk jaga diri atau jaga nilai. Dua pilihan ini di ciptakan oleh si dosen bajingan ini, penampilan berpendidikan tapi hati nurani kurang terdidik. Hari itu Lisa memulai bimbingan skripsinya dengan pak dosen iu dan datang ke rumah pak dosen karena pak dosen menyuruhnya.Sore hari, tepat pukul 16.17 Lisa mengetuk pintu rumah pak dosen yang kelihatan sepi tak ada siapa-siapa. Lisa dengan pakaian seksi bibir stroberi terus mencoba hingga akhirnya pada percobaan ke 4, pak dosen membukakan pintu "eh lisa silahkan masuk." lisa hanya mengangguk dan melihat sekitar ruangan yang di penuhi arab kaligrafi "uuh sungguh agamis sekali dosenku." pikir Lisa. Masuklah Lisa dengan tenang dan sepi karena tak ada siapapun di rumah itu kecuali Lisa dan Dosen bajingan itu, maka duduklah mereka di sofa empuk yang suci maksimal.
"Jadi gimana lisa, apa yang bisa saya bantu ?" tanya dosen itu, "Jadi gini pak, bla bla bla......" panjang lebar Lisa menjelaskan maksud kedatangannya tapi pak dosen tidak fokus dengan kata-kata Lisa melainkan fokus dengan bibir stroberi dan belahan dada lalu paha Lisa hingga membuat pikiran pak dosen travelling ke perihal seks. Dengan kesempatan yang sangat anggun, pak dosen mulai memikirkan strategi ngeseks dengan Lisa karena istri pak dosen sedang tidak ada. Tibalah lisa berhenti bicara dan dosen mulai berucap manis "Lisa jadi gini kamu mau nilai bagus kan ?" "mau pak" ucap Lisa, dosen mulai mendekatkan bibirnya ke bibir stroberi, semakin dekat "bentar pak, nanti dulu ini maksudnya apa ya ?" saut Lisa, "mau nilai bagus kan ?" jawab dosen "mau pak tapii.." ucap lisa yang kebingungan dengan 2 pilihan. Tapi akhirnya Lisa mau karena lisa berfikir kan paling cuma ciuman. Akhirnya bibir stroberi itu sudah bercampur dengan bibir buaya.
Lisa yang sebelumnya belum pernah melakukan hal tersebut sangat menikmati bibir buaya itu. Semakin lama tangan dosen mulai meraba ke arah dada Lisa, apalah daya lisa yang ingin nilai bagus harus menuruti pak dosen bajingan itu. Lisa tetap diam dan sangat menikmatinya tapi tiba-tiba dia teringat pesan ibunya dan Lisa mulai berfikir menggunakan akal jernih kalau perbuatan ini tidak benar lalu Lisa beranjak berdiri dan lari meninggalkan dosen bajingan itu sambil merasa redup. Sofa empuk yang suci maksimal itu mulai ternodai oleh pemiliknya sendiri dan menjadi dosa maksimal.Seketika Lisa berhenti hidup dan berencana pulang ke rahim ibunya. Dia terus di kamar dan menolak sadar, dia sudah tidak tahu untuk apa hidupnya saat ini. Dia terus merasa bersalah kepada orang tuanya, kepada cita-citanya bahkan kepada dirinya sendiri. Dia tidak bisa apa-apa seolah pikirannya kosong, cita-citanya untuk menjadi pengusaha mulai terhambat. Depresi yang di hasilkan oleh dosen bajingan itu terasa amat berat bebannya bagi Lisa, dengan pikiran yang serba semrawut akhirnya Lisa memutuskan untuk bunuh dirinya sendiri dengan menggantung dirinya.
0 Response to "SIAPA YANG SALAH ?"
Post a Comment