MTCRE | Part 1
April 07, 2019
Add Comment
Assalamu'alaikum sobat IT semua,di hari sebelumnya saya telah selesai mendapatkan sertifikat MTCNA maka pada hari ini saya lanjut ke track berikutnya yaitu MTCRE.
Di MTCRE ini akan di bahas tentang routing, tunnel dan VLAN.dan pada hari pertama training MTCRE yang di bahas adalah routing static dan OSPF.
Di routing static pertama kami di suruh membuat kelompok yang mana terdiri dari 4 atau 5 orang,lalu kami disuruh membuat lab berdasarkan topologi yang diberikan oleh pak Ziad.
Pada topolgi diatas client router1 di anggap client yang berada di internet dan router2 dan 4 di anggap ISP serta router3 dan 5 di anggap clinet ISP.
Berikut adalah konfigurasi di masing-masing router:
Router1
/ip route
add distance=1 gateway=192.168.14.4
add distance=1 gateway=192.168.12.2
|
Router2
ip route add distance=1 dst-address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.12.1
|
Router4
ip route add distance=1 dst-address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.14.1
|
Router3
/ip route
add distance=1 gateway=192.168.34.4
add distance=1 gateway=192.168.23.2
|
Router5
/ip route
add distance=1 gateway=192.168.34.4
add distance=1 gateway=192.168.23.2
|
Kemudian membuat FileOver yang mana untuk membuatnya Distance pada jalur yang akan di buat jalur utama harus lebih kecil dan jalur backup sehingga nantinya jalur backup akan tidak aktif dan pada saat jalur utama mati maka jalur backup akan hidup.
Selanjutnya adalah membuat Recursive Next Hop Resolving yang mana fungsinya untuk mengetahui jika terjadi kesalahan pada jalur ISP ke internet.Untuk konfigurasinya adalah di router 3 dan 5 ubah gateway default route menjadi IP router client(router1) internet yang menuju ke ISP.Lalu tambahkan static route lagi yang mana destination addressnya di isi dengan IP network dari jalur ISP ke internet dan gateway nya adalah IP ISP yang ke client ISP.Kemudian Target scope harus lebih besar daripada scope .
Setelah itu membuat Routing policy yang mana fungsinya supaya paket tertentu bisa lewat jalur backup atau tertentu.Untuk membuatnya kita hanya menandai paket di mangle dengan cara pilih chain output dan prerouting.
Output :
Digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface, koneksi yang terjadi dari router menuju public.
atau
Koneksi yang terjadi dari router menuju local.
artinya koneksi tercipta karena router sendiri yang meminta (kebutuhan router itu, bukan dari local / public), contoh : hasil dari proxy internal mikrotik yang di kirimkan ke client.
Prerouting :
Pre routing artinya koneksi yang akan masuk router (gak peduli dari mana/tergantung setting mangle in intercafe nya nanti) koneksi ini akan di proses di dalam router, bisa proses pembelokan ke proxy external, bisa filtering port, bisa apa aja deh, pokoknya ada proses, nah prerouting itu menandai koneksi sebelum terjadi proses tersebut.
kemudian pilih protocolnya dan actionnya mark routing
/ip firewall mangle
add action=mark-routing chain=prerouting new-routing-mark=ICMP_PACKET passthrough=yes protocol=icmp
|
lalu di buat route nya
/ip route
add distance=1 gateway=192.168.23.2 routing-mark=ICMP_PACKET
|
Lalu load balancing menggunakan ECMP() yang mana menggunakan dua gateway.Bedanya dengan routing policy adalah kalau routing policy opaket tertentu bisa lewat jalur yang berbeda sedangkan ECMP sama menggunakan dua gateway akan tetapi untuk jalur paket nya akan di bagi sama rata di kedua jalur.Untuk algoritma yang di gunakan ECMP ini adalah algoritma Round Robin sebagai pengaturan paketnya. Maksimum hingga 8 equal cost path. Traffic diatur menggunakan tipe “per-packet” bukan per-flow.
Untuk cara membuatnya hanya dengan menambahkan gateway pada routenya.Jika bandwith pada salah satu lebih besar maka akan di tulis 2 jadinya 3 gateway sehingga nantinya pada saat pegiriman paket jalur dengan bandwith kecil tidak terbebani.
Oke lab pada routing static sudah selesai maka selanjutnya routing dynamic yang mana routing dynamic di bagi pada beberapa protocol yang ada pada gambar di bawah ini.
Interior Gateway Protocol (IGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System tunggal.IGP digunakan untuk routing dalam satu domain routing, jaringan-jaringan itu berada dalam kontrol dari satu organisasi. Sistem otonom umumnya terdiri dari banyak jaringan individu milik perusahaan, sekolah, dan lembaga lainnya. Sebuah IGP digunakan untuk rute dalam sistem otonom, dan juga digunakan untuk rute dalam jaringan individu sendiri.
Exterior Gateway Protocol (EGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous System yang berbeda.EGP di sisi lain, dirancang untuk digunakan antara sistem otonomi yang berbeda yang berada di bawah kontrol administrasi yang berbeda. BGP adalah EGP satu-satunya saat ini dan merupakan protokol routing yang digunakan oleh Internet.
Dan yang akan di bahas pada MTCRE ini adalah OSPF(Open Shortest Path First).Kuncinya untuk mengaktifkan OSPF ini kita harus mengadvertise(mengumumkan) network yang terhubung langsung dengan router kita dan untuk konfigurasi laninya bisa di tambahkan seperti router id supaya informasinya tidak bingung karena jika router id tidak di berikan maka yang akan terpasang adalah IP dari interfacenya.Selanjutnya adalah area.Area adalah kelompok dari routing OSPF dan untuk menghubungkan antar area maka di perlukan area backbone.
Setelah itu pembahasan LSA (Link State Advertisement) type
- Tipe 1 - Router LSA - router mengumumkan keberadaannya dan mencantumkan tautan ke router atau jaringan lain di area yang sama, beserta metriknya. Jenis 1 LSA hanya banjir di wilayah mereka sendiri. ID keadaan-tautan dari LSA tipe 1 adalah ID router asal.
- Tipe 2 - LSA Network - router yang ditunjuk (DR) pada segmen siaran (misalnya Ethernet ) mencantumkan router yang digabungkan bersama oleh segmen tersebut. Jenis 2 LSA hanya banjir di wilayah mereka sendiri. ID keadaan-tautan dari LSA tipe 2 adalah alamat antarmuka IP dari DR.
- Tipe 3 - Summary LSA - Area Border Router (ABR) mengambil informasi yang telah dipelajarinya di salah satu area terlampir dan merangkumnya sebelum mengirimnya ke area lain yang terhubung. Peringkasan ini membantu menyediakan skalabilitas dengan menghapus informasi topologi terperinci untuk bidang lain, karena informasi peruteannya diringkas menjadi hanya awalan dan metrik alamat. Proses peringkasan juga dapat dikonfigurasi untuk menghapus banyak awalan alamat terperinci dan menggantinya dengan awalan ringkasan tunggal , membantu skalabilitas.
- Tipe 4 - Summary-ASBR LSA - ini diperlukan karena Tipe 5 LSA eksternal dibanjiri ke semua area dan informasi next-hop terperinci mungkin tidak tersedia di area lain karena mungkin menggunakan protokol routing yang berbeda. Ini dipecahkan oleh Area Border Router yang membanjiri informasi untuk router (yaitu Autonomous System Boundary Router) tempat tipe 5 berasal. ID link-state adalah ID router dari ASBR yang dijelaskan untuk tipe 4 LSA.
- Tipe 5 - LSA eksternal - LSA ini berisi informasi yang diimpor ke OSPF dari proses perutean lainnya. Mereka kebanjiran ke semua area tidak berubah (kecuali area rintisan dan NSSA ). Untuk "Rute Eksternal Tipe 1", keputusan perutean LSA dibuat dengan menggunakan biaya metrik Tipe 1 yang dikirim, sebagai total biaya untuk sampai ke tujuan eksternal dan termasuk biaya ke ASBR; sedangkan untuk LSA "Tipe Eksternal 2" metrik yang dikirim adalah biaya dari ASBR ke jaringan tujuan Eksternal dan harus ditambahkan ke biaya OSPF ke ASBR yang mengiklankan Tipe 5. ID keadaan-tautan dari tipe 5 LSA adalah nomor jaringan eksternal.
Untuk hari pembahasan LSA baru sampai tipe 5 dan akan dilanjutkann besok.Sekian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini,mohon ma'af apabila ada kesalahan dalam penulisan dan semoga bermanfa'at bagi kita semua wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum wr.wb
0 Response to "MTCRE | Part 1"
Post a Comment